Rabu, 12 Oktober 2011

TEKNIK GAMBAR PERMESINAN

Terdapat 6 inti bahasan utama yang harus dikuasai dalam mempelajari Gambar Teknik Mekanik, yaitu :
Jenis-jenis garis
Proyeksi
Perspektif
Potongan
Penunjukkan ukuran
Toleransi
Hal di atas mutlak diperlukan untuk bisa membaca, mengerti dan membuat gambar teknik mekanik dengan benar

1. JENIS-JENIS GARIS
1 Jenis-jenis garis dan pengunaannya
Dalam penggambaran teknik, digunakan beberapa jenis garis yang digunakan sesuai dengan maksud dan
tujuannya. Pada dasarnya, jenis-jenis garis dibagi menjadi 3 bentuk :
1. Garis nyata, yaitu garis kontinu
2. Garis gores, yaitu garis pendek-pendek dengan jarak antara
3. Garis bergores, yaitu garis gores panjang dengan garis gores pendek diantaranya
Selain bentuk, harus diperhatikan juga ketebalan garis yang digunakan. Berdasarkan tebalnya, garis dibagi menjadi dua jenis, yaitu garis tebal dan garis tipis, dengan masing-masing kegunaannya. Di bawah ini adalah contoh dari penggunaan variasi garis dan tabel keterangannya



Gambar 1
Contoh penggunaan variasi jenis garis

Tabel jenis-jenis garis dan penggunaannya










Contoh lain penggunaan garis



2. PROYEKSI
Proyeksi 2 dimensi adalah penerjemahan suatu benda bentuk 3 dimensi kedalam bentuk 2 dimensi, artinya benda tersebut digambarkan hanya dari salah satu sudut pandang, dan oleh sebab itu gambar proyeksi 2 dimensi hanya memiliki dua komponen ukuran , yaitu panjang dan lebar. Kekurangan satu elemen ukuran yang lain yaitu ukuran tinggi dikompensasi dengan di buatkan proyeksi dari sudut pandang yang lain yang dapat memperlihatkan ketinggian benda tersebut. Apabila benda yang hendak diproyeksikan memiliki kerumitan yang tinggi, tidak menutup kemungkinan gambar proyeksi yang dibuat menampilkan banyak sudut pandang. Gambar tampilan proyeksi 2 dimensi diusahakan menampilkan sesedikit mungkin pandangan dengan memperhatikan faktor kerapian dan kemudahan pembacaan gambar.





             Konsep proyeksi






                                                                   Konsep proyeksi
Mengapa kita membutuhkan lebih dari satu pandangan ?
Dalam pembuatan gambar teknik, ada kalanya satu pandangan tidak mencukupi untuk menerjemahkan suatu benda ke dalam gambar proyeksi 2 dimensi. Perhatikan gambar contoh di bawah;







Gambar 6. Pandangan depan suatu benda

Gambar 7. Alternatif bentuk
Pada gambar 6 terlihat bahwa semua bentuk benda tersebut memiliki gambar proyeksi yang sama seperti gambar 3 (dilihat dari pandangan depan). Untuk mengetahui dengan pasti bagaimana bentuk benda yang sebenarnya, kita harus menambah gambar proyeksi tersebut dengan mengambil sudut  pandang yang lain, bisa 2 pandangan, 3 pandangan atau lebih, tergantung dari tingkat kerumitan yang dimiliki oleh benda tersebut. Peraturan dalam menentukan jumlah sudut pandang proyeksi adalah buatlah pandangan sesedikit mungkin, dengan menampilkan seluruh informasi yang diperlukan, dengan catatan keseluruhan gambar tersebut mudah dibaca semua orang (artinya lebih baik membuat gambar 3 pandangan dengan kondisi yang mudah dibaca daripada membuat gambar 2 pandangan dengan kondisi yang sulit dibaca).


Gambar proyeksi
Dari gambar di atas terlihat bahwa untuk menerjemahkan benda 3d (gambar 7) diperlukan paling sedikit 2 pandangan, bisa terdiri dari bermacam kombinasi pandangan, bisa tediri dari pandangan depan + pandangan samping, atau pandangan depan + pandangan atas, atau yang lainnya sepanjang semua informasi bentuk tercakup dalam gambar proyeksi tersebut.
Berikut ini adalah contoh-contoh proyeksi dari benda-benda sederhana, dilanjutkan dengan soal-soal latihannya :






Penguasaan gambar proyeksi diperlukan terutama untuk membuat gambar teknik, bukan untuk membaca gambar teknik, tetapi karena tingkat kesulitan dalam membuat gambar berada di bawah  tingkat kesulitan membaca gambar, maka pelajaran proyeksi sebaiknya dilakukan pada tahap awal pengajaran, untuk pendahuluan dalam pelatihan daya bayang dalam pembacaan bentuk gambar  3 dimensi (perspektif).
Sudut pandang proyeksi
Konsep lay out (tata letak) dalam penggambaran gambar teknik terdapat dua macam konsep, yang didasarkan pada sudut pandang gambar, yaitu :
1. Sudut pertama (1st angle) atau proyeksi Eropa   
    2. Sudut ketiga (3rd angle) atau proyeksi Amerika





    Cara proyeksi berdasarkan kwadran
    “Kamar-kamar” yang terbentuk dari potongan bidang proyeksi tersebut disebut kwadran, yang berarti masing-masing kamar dinamakan kwadran pertama, kwandran kedua sampai keempat, apabila benda diletakkan pada kwadran pertama dan diproyeksikan pada bidang proyeksi di dalamnya, maka cara seperti ini disebut cara pandang (cara proyeksi) kwadran pertama (atau sudut pertama), demikian juga halnya apabila benda diletakkan pada kwadran ketiga dan diproyeksikan pada bidang-bidang proyeksinya, maka cara tersebut dinamakan cara pandang sudut ketiga. Secara konsep, proyeksi sudut kedua dan keempat pun bisa digunakan, tetapi pada prakteknya yang sekarang ini digunakan hanyalah proyeksi sudut pertama dan ketiga.
    Cara proyeksi sudut pertama
    Benda seperti yang tampak pada gambar 12a diletakkan di depan bidang-bidang proyeksi seperti pada gambar 12b. Ia diproyeksikan pada bidang belakang menurut garis penglihatan A, dan gambarnya adalah gambar pandangan depan. Tiap garis atau tepi benda tergambar sebagai titik atau garis pada bidang proyeksi. Pada gambar 12b tampak juga proyeksi benda pada bidang bawah menurut arah B, menurut arah C pada bidang proyeksi sebelah kanan , menurut arah D pada bidang proyeksi sebelah kiri, menurut arah E pada bidang proyeksi atas, dan menurut arah F pada bidang depan. Setelah terbentuk semua proyeksi (gambar 12b), bentangkan semua bidang proyeksi menjadi bidang-bidang 2 dimensi (gambar13a).


                                       Gambar 12a                                                   Gambar12b


                                                  Gambar 13a                                      Gambar 13b

    Susunan gambar proyeksi harus sedemikian rupa sehingga pandangan depan A sebagai patokan, pandangan atas B terletak dibawah, pandangan kiri C terletak di kanan, pandangan kanan D terletak disebelah kiri, pandangan bawah E terletak diatas, dan pandangan belakang F boleh ditempatkan disebelah kiri atau kanan. Hasil selengkap dapat di lihat pada Gambar 13b.
    Dalam gambar, garis-garis tepi yaitu garis-garis batas antara bidang-bidang proyeksi dan garis-garis proyeksi tidak digambar.
    Gambar proyeksi demikian disebut gambar proyeksi sudut pertama. Cara ini disebut juga “Cara E” karena cara ini telah banyak dipergunakan dinegara-negara Eropa seperti Jerman, Swiss, Prancis, Rusia dsb.
    Cara proyeksi sudut ketiga
    Benda yang akan digambar diletak dalam peti dengan sisi-sisi tembus pandang sebagai bidang-bidang proyeksi, seperti pada gambar 14a. Pada tiap-tiap bidang proyeksi akan tampak gambar pandangan dari benda menurut arah penglihatan, yang ditentukan oleh anak panah.
    Pandangan depan dalam arah A dipilih sebagai pandangan depan. Pandangan-pandangan lain diproyeksikan pada bidang proyeksi lainnya menuerut gambar 14a, Sisi peti dibuka menjadi satu bidang proyeksi lainnya menurut gabar 14b. Hasil lengkapnya dapat dilihat pada gambar 14c. Dengan pandangan A sebagai patokan, pandangan atas B diletakkan di atas, pandangan kiri C diletakkan di kiri, pandangan kanan D diletakkan di kanan, pandangan bawah E diletakkan di bawah, dan pandangan belakang F dapat diletakkan di kiri atau kanan. Susunan proyeksi demikian disebut gambar proyeksi sudut ketiga, dan disebut juga “Cara A” karena cara ini telah dipakai di Amerika.Negara-negara lain yang banyak mempergunakan cara ini adalah Jepang, Australia, Canada dsb.


    Benda kerja                                                                             Hasil proyeksi



    Susunan gambar hasil proyeksi

    3. PERSPEKTIF
    Gambar perspektif adalah gambar 3 dimensi yang merupakan hasil terjemahan dari gambar 2 dimensi, jadi merupakan kebalikan dari gambar proyeksi. Membuat gambar perspektif relatif lebih sulit dibandingkan dengan menggambar proyeksi. Kesulitan pertama adalah menggabungkan seluruh pandangan yang ada sehingga kita bisa membayangkan bentuk benda yang sebenarnya. Kesulitan kedua adalah, walaupun kita sanggup membayangkan bentuk perspektif dari benda tersebut di pikiran kita, seringkali kita kesulitan dalam menggambarkan bentuk tersebut di atas kertas. Menerjemahkan hasil pembacaan kita ke atas kertas memang tidak mutlak harus dilakukan, tetapi akan sangat membantu apabila kita sanggup melakukannya.
    Kemampuan untuk membaca gambar (membayangkan perspektif) lebih banyak diperlukan secara umum daripada kamampuan membuat gambar (membayangkan proyeksi). Kemampuan membuat gambar diperlukan hanya terbatas utuk orang-orang yang tugasnya memang membuat/mencipta gambar teknik, seperti misalnya drafter, designer, atau copies. Tetapi kemampuan membaca gambar diperlukan oleh lebih banyak orang yang tugasnya berkaitan dengan bidang engineering. Oleh karenanya pelatihan gambar perspektif harus dilakukan secara intensif. Teori pada pokok bahasan perspektif ini sangatlah sedikit (untuk tahap dasar), sehingga metoda pelatihan yang terbaik adalah dengan dengan banyak mengerjakan latihan-latihan soal.  Di bawah ini adalah beberapa contoh aplikasi gambar perspektif, pelajari dengan baik, kemudian kerjakan latihan soal-soal pada halaman paling belakang

    Proyeksi                                                         Perspektif















    Keterangan :             PD (pandangan depan), PS (pandangan samping), PA (pandangan atas)


    Contoh gambar perspektif

    4. GAMBAR POTONGAN
    Tidak jarang ditemui benda-benda dengan rongga–rongga didalamnya. Untuk menggambarkan bagian–bagian ini dipergunakan garis gores, yang menyatakan garis–garis tersembunyi. Jika hal ini dilaksanakan secara taat asas, maka akan dihasilkan sebuah gambar yang rumit sekali dan susah dimengerti. Bayangkan saja jika sebuah lemari roda gigi harus digambar secara lengkap! Untuk mendapatkan gambaran dari bagian–bagian yang tersembunyi ini, bagian yang menutupi dibuang. Gambar demikian disebut gambar potongan, atau disingkat dengan potongan.
    Gambar pada gambar 16a memperlihatkan sebuah benda dengan bagian yang tidak kelihatan. Bagian ini dapat dinyatakan dengan garis gores. Jika benda ini dipotong, maka bentuk dalamnya akan lebih jelas lagi. Gambar 16b memperlihatkan cara memotongnya, dan gambar 16c sisa bagian depan setelah bagian yang menutupi disingkirkan. Gambar sisa ini diproyeksikan ke bidang potong, dan hasilnya disebut potongan (gambar 16d. Gambarnya diselesaikan dengan garis tebal.
    Dalam hal–hal tertentu bagian–bagian yang terletak di belakang potongan ini, tidak perlu digambar. Hanya jika bagian ini diperlukan,  maka bagian di belakang potongan ini digambar dengan garis gores.



    Gambar 16. Penjelasan Mengenai Potongan

    Cara–Cara Membuat Potongan
    Potongan Dalam Satu Bidang
    (1) Potongan Oleh Bidang Potong Melalui Garis Sumbu Dasar
    Jika bidang potongan melalui garis sumbu dasar, pada umumnya garis potongnya dan tanda tandanya tidak perlu dijelaskan pada gambar. Foto demikian disebut potongan utama (gambar 17a)
    (2) Potongan Yang Tidak Melalui Garis Sumbu Dasar
    Jika diperlukan potongan yang tidak melalui sumbu dasar, letak bidang potongnya harus dijelaskan pada garis potongnya (gambar 17b).


    Gambar 17a                                                                                           Gambar 17b
    Potongan melalui garis sumbu dasar                                                   Potongan tidak melalui garis sumbu dasar
    Potongan Oleh lebih dari satu bidang
    (1)   Potongan Meloncat
    Untuk menyederhanakan gambar dan penghematan waktu, potongan–potongan dalam beberapa bidang sejajar dapat disatukan. Pada gambar 18a diperlihatkan sebuah benda yang dipotong menurut garis potong A-A. sebenarnya bidang potongannya terdiri atas dua bidang, yang dalam hal ini akan disatukan. Potongan demikian dinamakan potongan meloncat.
    (2)   Potongan oleh dua bidang berpotongan
    Bagian – bagian simetrik dapat digambar pada dua bidang potong yang saling berpotongan. Satu bidang potong merupakan potongan utama, sedangkan bidang yang lain menyudut dengan bidang pertama. Proyeksi pada bidang terakhir ini, setelah diselesaikan menurut aturan-aturan yang berlaku, diputar hingga berhimpit pada bidang proyeksi pertama. Gambar 18b menunjukkan bagaimana caranya membuat gambar potongan demikian.
    (3)   Potongan pada bidang berdampingan
    Potongan pada pipa berbentuk seperti gambar 18c dapat dibuat dengan bidang–bidang yang berdampingan melalui garis sumbunya.


    gambar 18a                                  gambar 18b                                       gambar 18c
    Pot. meloncat                   Pot.  dua bidang menyudut         Pot. bidang berdampingan
    Potongan Separuh
    Bagian–bagian simetrik dapat digambar setengahnya sebagai gambar potongan dan setengahnya lagi sebagai pandangan (gambar 19). Dalam gambar ini garis–garis yang tersembunyi tidak perlu digambar dengan garis gores lagi. Karena sudah jelas pada gambar potongan.


    Gambar 19. Potongan separuh

    Potongan Setempat
    Kadang–kadang diperlukan gambaran dari bagian kecil saja dari benda yang tersembunyi, misalnya benda pada gambar 20a. Gambar–gambar 20b dan 20c  memperlihatkan gambar  yang dipotong setempat dan potongan penuh. Potongan setempat juga dilakukan pada bagian–bagian yang tidak boleh dipotong (gambar 20d).


                                                      gambar 20a                            gambar 20b

                                    gambar 20c.  Potongan penuh                     gambar 20d

    Bagian-bagian yang tidak boleh dipotong
    Ada beberapa jenis benda yang tidak diperboleh kan untuk dipotong, yaitu :
    Baut, Paku keling, pasak, poros, sirip penguat, tidak boleh dipotong simbol memanjang.
    Arsir
    Untuk membedakan gambar potongan dari gambar pandangan, dipergunakan arsir, yaitu garis tipis miring.
    Kemiringan garis arsir adalah 45° terhadap garis sumbu, atau terhadap garis gambar. Arsiran dari 2 bagian yang berbeda dan berimpit harus dibedakan pitch-nya.

    5. PENUNJUKKAN UKURAN
    Poin yang akan dipelajasi pada pokok bahasan ini antara lain :
    Jenis ukuran (berdasarkan obyek yang di beri ukuran)
    Datum
    Peraturan-peraturan dalam memberikan ukuran
    Untuk memudahkan pemahaman, jenis ukuran dibagi dua, yaitu ukuran bentuk dan ukuran posisi.
    Ukuran bentuk yaitu ukuran yang menunjukkan panjang dan lebar suatu obyek, termasuk di dalamnya ukuran diameter, radius, dan lain-lain. Sedangkan ukuran posisi adalah ukuran yang menunjukkan jarak obyek tersebut dari suatu bidan referensi tertentu (datum). Contoh ukuran bentuk : Obyek kotak segi empat akan memiliki ukuran bentuk panjang dan lebar, lingkaran akan memiliki ukuran bentuk diameter atau radius, segitiga akan memiliki ukuran bentuk panjang dan tinggi atau panjang dan sudut, dan lain-lain.


    Gambar 21. Contoh ukuran bentuk
    Untuk memberikan ukuran posisi kita harus menentukan posisi datum terlebih dahulu. Datum adalah bidang referensi. Datum ini bisa berupa titik sudut, garis, ataupun bidang pada suatu benda. Penentuan datum ini didasarkan oleh hal-hal berikut ini :
    Fungsi dari benda
    Kemudahan pengerjaan
    Kemudahan perakitan


    Gambar 22. Contoh Datum
    Aturan-aturan dalam pemberian ukuran :
    Ukuran harus cukup jelas untuk bisa dibaca dengan mudah
    Hindari pemberian ukuran ganda
    Usahakan untuk menempatkan ukuran diluar area benda
    Pastikan angka ukuran dan garis panahnya tidak ditabrak oleh garis yang lain


    Gambar 23. Contoh cara penunjukkan ukuran yang benar
    Hal penting yang lain dalam penunjukkan ukuran adalah penyederhanaan ukuran, artinya penunjukkan ukuran dibuat sedemikian rupa hingga tidak memakan banyak area gambar yang berarti membuat gambar menjadi lebih lapang dan mudah dibaca. Selain itu dengan efisiensi ukuran, gambar benda yang ditampilkan bisa lebih besar (skala), dan pembacaan akan lebih mudah. Penyederhanaan boleh dilakukan dengan tanpa mengurangi fungsi dari ukuran itu sendiri.
    Di bawah ini adalah contoh bentuk-bentuk penyederhanaan ukuran yang distandardkan oleh ISO.


                                 Gambar 24. Contoh gambar penyederhanaan ukuran

      
    6. TOLERANSI
    Pada Gambar Teknik, kita mengenal  ada beberapa 2 macam toleransi, antara lain
    1. Toleransi bentuk dan Posisi
    Yang dimaksudkan dengan toleransi bentuk dan posisi  adalah, batasan-batasan penyimpangan bentuk atau posisi benda kerja yang diizinkan
    2. Toleransi ukuran.
    Yang dimaksud dengan toleransi ukuran adalah batasan-batasan penyimpangan ukuran yang diperbolehkan pada suatu benda kerja.
    Pada artikel ini kita hanya akan membahas Toleransi ukuran, yang memang banyak kita lihat dan kita pakai sehari-hari. Toleransi ukuran terbagi lagi atas beberapa jenis:
    Toleransi Umum
    Toleransi Khusus
    Toleransi Suaian

    Toleransi Umum
    Toleransi umum, adalah besaran angka toleransi yang berlaku untuk semua ukuran yang terdapat pada gambar, kecuali ukuran-ukuran yang telah dicantumi angka toleransi secara khusus. Dengan kata lain, ukuran yang tidak diikuti oleh harga toleransi berarti mengikuti harg atoleransi umum yang berlaku.
    Contoh :

    Gambar 25. Contoh toleransi umum
    Toleransi Khusus
    Toleransi khusus adalah toleransi di luar angka toleransi umum, dan diletakkan langsung setelah angka nominalnya.

    Gambar 26. Contoh toleransi khusus

    Toleransi Suaian
    Biasanya toleransi suaian dipakai pada benda kerja yang berpasangan, seperti misalnya Poros dan As. Untuk toleransi ini biasanya menggunakan symbol Huruf, untuk lubang biasanya menggunakan huruf Kapital / Huruf besar, sedangkan untuk poros menggunakan huruf kecil.
    Untuk mudahnya, toleransi suaian ini kita jelaskan dengan mengaplikasikannya pada bentuk lubang dan poros yang berpasangan satu sama lain. Harga toleransi suaian yang dicantumkan menentukan keadaan kelonggaran antara lubang dan poros tersebut. Keadaan suaian dibagi menjadi 3 jenis :
    Suaian longgar (clearance fit)
    Harga toleransi  yang menghasilkan keadaan longgar antara lubang dan poros
    Suaian luncur (sliding fit)
    Harga toleransi yang menghasilkan keadaan luncur/halus antara lubang dan poros.m Pada keadaan           ini, antara poros dan lubang nyaris tanpa kelonggaran, gap yang tercipta antara lubang dan poros        berkisar antara 0.002-0.02mm (tergantung dari ukuran nominal lubang-poros).

    Suaian sesak (interference fit)
    Harga toleransi yang meghasilkan keadaan sesak antara lubang dan poros. Pada keadaan ini ukuran poros lebih besar daripada ukuran lubang, yang memerlukan usaha tersendiri untuk memasang poros ke lubang tersebut (menggunakan tenaga manusia dibantu alat ketok, menggunakan mesin press, menggunakan metoda pemanasan lubang, dsb).
    Ukuran yang menggunakan harga toleransi suaian mencantumkan angka nominal, simbol toleransi dan angka toleransinya yang ditulis di dalam kurung (angka ini dituliskan hanya apabila diperlukan, misalnya pihak pengguna gambar tidak memiliki table standar suaian ISO).

    Khusus pada gambar susunan, angka nominal dari benda harus mencantumkan harga toleransi untuk kedua  benda, lubang maupun poros.

    Selasa, 04 Oktober 2011

    SELAMAT DATANG

    selamat datang di blog saya

    MESIN CNC

     Pengertian mesin CNC
    CNC singkatan dari Computer Numerically Controlled, merupakan mesin perkakas yang dilengkapi dengan sistem mekanik dan kontrol berbasis komputer yang mampu membaca instruksi kode N, G, F, T, dan lain-lain, dimana kode-kode tersebut akan menginstruksikan ke mesin CNC agar bekerja sesuai dengan program benda kerja yang akan dibuat. Secara umum cara kerja mesin perkakas CNC tidak berbeda dengan mesin perkakas konvensional. Fungsi CNC dalam hal ini lebih banyak menggantikan pekerjaan operator dalam mesin perkakas konvensional. Misalnya pekerjaan setting tool atau mengatur gerakan pahat sampai pada posisi siap memotong, gerakan pemotongan dan gerakan kembali keposisi awal, dan lain-lain. Demikian pula dengan pengaturan kondisi pemotongan (kecepatan potong, kecepatan makan dan kedalaman pemotongan) serta fungsi pengaturan yang lain seperti penggantian pahat, pengubahan transmisi daya (jumlah putaran poros utama), dan arah putaran poros utama, pengekleman, pengaturan cairan pendingin dan sebagainya.

    Mesin CNC

    Mesin perkakas merupakan suatu alat yang berfungsi memotong atau piranti pengolahan lain dan part. Jadi, yang dimaksud dengan mesin perkakas adalah suatu alat atau mesin dimana energi yang diberikan, kemudian dipergunakan untuk mendeformasikan dan memotong material ke dalam bentuk dan ukuran produk atau benda kerja sesuai dengan kehendak. Manakala mesin perkakas sedang melakukan pemakanan, program instruksi dapat diubah untuk memproses suatu pekerjaan baru.
    Gambar 1.





    Syarat-syarat umum yang harus dipenuhi oleh mesin perkakas adalah:
    a. Kebutuhan akan daya kerja
    b. Efisiensi yang tinggi baik secara teknis maupun ekonomis.
    c. Performance
    d. Kualitas kerja
    e. Kekakuan static dan dinamic
    f. Deformasi mekanis yang mungkin terjadi
    g. Gaya-gaya yang terjadi pada saat operasi.

    Ketelitian adalah kegiatan menganalisis atau mengolah data secara sistematis untuk mencapai kesalahan yang relatif terhadap suatu acuan. Sedangkan ketepatan adalah kemampuan yang dicapai untuk memenuhi besar atau kecilnya suatu target dengan cara mengulangi hal yang sama. Dan semua itu harus terdapat pada kualitas kerja dari mesin tersebut agar dapat tercapai suatu standart.


    1. Kontrol Numerik atau Pengaturan Numerik
    Kontrol numerik atau pengaturan numerik (numerical control: NC) adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kontrol gerakan mesin dan berbagai fungsi lainnya berupa program otomasi dimana tindakan mekanik dari suatu alat-alat permesinan atau peralatan lain dikendalikan oleh suatu program yang berisi data kode angka. Data alphanumerical menghadirkan suatu instruksi pekerjaan untuk mengoperasikan mesin tersebut.
    Numeric Control (NC) adalah suatu kendali mesin atas dasar informasi digital, ini diperkenalkan di area pabrikasi. NC adalah bermanfaat untuk produksi rendah dan medium yang memvariasikan produksi item, di mana bentuk, dimensi, rute proses, dan pengerjaan dengan mesin bervariasi.
    Istilah computer numerical control (CNC) digunakan bila sistem kontrol memakai komputer internal. Komputer internal memungkinkan penyimpanan program tambahan, penyuntingan program, penjalanan program dari memori, diagnostik kontrol dan pemeriksaan mesin, pekerjaan rutin-rutin dan khusus, dan kemampuan melakukan perubahan skala inci/ metrik/ absolut.

    Gambar 2.


    Pembuatan komponen dengan CNC memerlukan akses langsung ke mesin dan instalasi komputer agar memperoleh pengalaman praktis yang amat diperlukan. Dalam menggunakan piranti dan jenis mesin tertentu, seperti mengoperasikan mesin-mesin turning, milling dan drilling harus memahami bahasa serta teknik pemrograman memerlukan instruksi.

    2. Sistem Pengoperasian Mesin
    Kode data diubah untuk satu rangkaian perintah, yang mana servo mekanisme, seperti suatu pijakan motor yang berputar sesuai jumlah yang telah ditetapkan, memperbaiki dengan masing-masing mengemudi dari suatu meja pekerjaan dan suatu alat untuk melaksanakan suatu pengerjaan dengan mesin dan gerakan yang ditetapkan oleh suatu sistem pengulangan tertutup atau terbuka.
    Sistem operasi dari mesin perkakas NC adalah menggunakan sistem operasi CNC sehingga diperlukan pengenalan kode data untuk menjalankan satu rangkaian perintah. Adapun contoh dari sistem operasi dari mesin perkakas NC adalah:



    Fungsi G
    G00 Pengaturan posisi dengan gerak cepat yang mempunyai kemungkinan gerakan yang terjadi berupa eretan yang bergerak dalam arah x, y, z, dan x dan z
    G01 Interpolasi linier adalah mendapatkan harga antara yang terletak pada garis lurus. Kemungkinan gerakan yang terjadi yaitu pembubutan dalam arah z atau memanjang, arah x atau melintang, arah x dan z atau membubutan tirus.
    G02 Interpolasi melingkar dengan arah kekanan
    G03 Interpolasi melintang atau melingkar arah kekiri
    G04 Waktu tinggal diam (istirahat dalam detik)
    G20-G21 Nilai masukan ditetapkan dalam satuan milimeter atau inchi
    G24 Pemrograman radius
    G25 Pemanggilan sub program
    G27 Perintah melompat / melewati blok
    G28 Kembali ketitik acuan
    G33 Pemotongan ulir
    G41-G42 Pemotongan benda kerja sesuai dengan kompensasi pada permukaan benda kerja.
    G64 Mematikan motor/ mematikan arus listrik
    G84 Siklus pembubutan memanjang
    G88 Siklus pembubutan melintang



    Fungsi M
    M00 Menghentikan program, yang dilakukan di pertengahan program. Operator harus siap kembali
    M03-M04 Start spindel searah jarum jam
    M05 Spindel stop
    M06 Penghitungan panjang pahat
    M09 Memulai atau pembatalan putaran pemotongan
    M17 Memulai atau membatalkan spindel dan cairan memotong
    M19 Memutar atau membatalkan spindel untuk mengorientasikan posisi.
    M30 Mengakhiri program, memutar kembali atau memberhentikan mesin.
    M99 Parameter lingkaran


    3. Jenis Mesin Perkakas NC
    Mesin perkakas NC meliputi mesin dengan operasi tujuan tunggal. Dan yang akan kami ceritakan disini adalah mesin perkakas NC untuk mesin bubut (CNC Turning).
    a. Prinsip Kerja CNC Turning
    Benda kerja dipegang oleh pencekam yang dipasang diujung poros utama (spindel). Dengan memutar lengan pengatur, yang terdapat pada kepala tetap, putaran spindel (n) dapat dipilih. Harga putaran spindel umumnya dibuat bertingkat, dengan aturan yang telah distandarkan, misalnya 630, 710, 800, 900, 1000, 1120, 1400, 1600, 1800, dan 2000 rpm. Kecepatan putaran spindel tidak lagi bertingkat melainkan berkesinambungan (kontinue). Pahat dipasangkan pada dudukan pahat dan kedalaman potong (a) diatur dengan menggeserkan peluncur silang melalui roda pemutar dan gerak makannya diatur dengan lengan pengatur pada rumah roda gigi. Gerak makan (f) yang tersedia pada mesin bubut bermacam-macam dan menurut tingkatan yang telah distandarkan, misalnya: …….., 0.1, 0.112, 0.125, 0.14, 0.16, …… (mm/(r)).
    Bubut merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding). Memutar memerlukan two-axis, kendali alur berlanjut, yang manapun untuk menghasilkan suatu ilmu ukur silindris lurus/langsung atau untuk menciptakan suatu profil.
    Bedanya dengan Mesin perkakas NC adalah meliputi mesin dengan operasi tujuan tunggal, yang memberikan informasi kuantitatif seperti pengerjaan dengan mesin operasi yang disajikan oleh suatu komputer kendali dengan program database berupa kode data yang diubah untuk satu rangkaian perintah yang menyimpan instruksi secara langsung untuk mengendalikan alat-alat bermesin CNC (Computer Numerical Control).


    b. Bagian-Bagian Mesin CNC Turning
    Bagian dari mesin CNC Turning tidak jauh berbeda dengan yang berada pada mesin bubut konvensional yaitu sebagai berikut:
     Unit Kontrol berupa panel pengontrolan yang berisi tombol-tombol perintah untuk menjelaskan kontrol gerakan mesin dan berbagai fungsi lainnya yang menggunakan instruksi oleh sistem kontrol elektronika.
     Kepala Tetap berupa roda-roda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar poros spindel
     Poros utama (spindel) berupa tempat kedudukan pencekam untuk berdirinya benda kerja.
     Eretan utama (appron) akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang (cross slide) dan eretan atas (upper cross slide) dan dudukan pahat.
     Eretan Melintang yang menggerakan pahat arah melintang.
     Eretan Memanjang yang menggerakan pahat arah vertikal.
     Kepala Lepas, sejajar kepala tetap untuk membantu pergerakan spindel dalam memegang benda kerja.

    Gambar 3.


    4. Keuntungan dan Kerugian
    Faktor-faktor yang menyebabkan mesin perkakas NC jenis CNC Turning ini lebih menguntungkan adalah sebagai berikut:

    a. Laju produksi cepat.
    b. Keakuratan pada lebih besar dan repeatabilas.
    c. Menurunkan tingkat tarip sisa (pemborosan komponen).
    d. Mengurangi kebutuhan pemeriksaan.
    e. Tidak banyak memakan tempat/ ruangan
    f. Level keterampilan yang dibutuhan operator dikurangi



    Adapun kerugian yang dapat ditimbulkan oleh mesin perkakas NC jenis CNC Turning ini adalah sebagai berikut:

    a. Pengerjaan komponen dengan mesin yang mudah menjadi sulit karena menggunakan format yang rumit.
    b. Modal yang ditanamkan mengalami peningkatan.
    c. Peralatan sederhana tetap diperlukan
    d. Dibutuhkan tenaga ahli yang berfungsi untuk memprogram peralatan NC.